Andi Sucitro S.H ketua Bidang Advokasi forum RT RW kecamatan Cibarusah
Cibarusah, Kabupaten Bekasi — Forum RT/RW Kecamatan Cibarusah menyampaikan kritik keras terhadap kondisi keuangan PT PLN (Persero) yang dikabarkan menanggung utang hingga tembus Rp156 triliun. Pengurus forum menyayangkan tingginya beban utang tersebut yang justru berdampak pada masyarakat kecil melalui berbagai bentuk tarif dan pungutan layanan listrik.
Dalam pertemuan forum yang berlangsung pada Senin (29/07), para pengurus RT dan RW Kecamatan Cibarusah menilai manajemen PLN harus bertanggung jawab secara transparan terhadap penggunaan dana dan penyebab membengkaknya utang perusahaan pelat merah itu.
“Kami sebagai ujung tombak masyarakat di lapangan melihat langsung bagaimana warga masih sering mengeluh soal biaya listrik yang naik, layanan kurang maksimal, tapi kenapa PLN justru menumpuk utang sebesar itu?” ujar Ketua bidang advokasi Forum RT/RW Cibarusah, Andi Sucitro S,H
Para pengurus forum juga mempertanyakan ke mana arah kebijakan pemerintah dan BUMN dalam mengelola sektor energi, khususnya kelistrikan, yang seharusnya menjadi hak dasar rakyat dan dikelola secara efisien serta berkeadilan.
“Jangan sampai rakyat terus-menerus dijadikan penanggung jawab kerugian korporasi. Di sisi lain, elite-nya hidup nyaman. Ini sangat tidak adil,” lanjut Suparno Bidang Pendidikan
Forum RT/RW Cibarusah mendesak adanya audit terbuka terhadap keuangan PLN dan mengajak pemerintah serta DPR RI agar serius mengevaluasi kebijakan dan manajemen perusahaan. Mereka juga meminta agar tidak ada kebijakan kenaikan tarif atau pungutan baru yang dibebankan kepada masyarakat sebagai imbas dari utang tersebut.
Sebaagai rencana, Forum RT/RW akan menggalang petisi dukungan dari warga Kecamatan Cibarusah dan sekitarnya untuk menuntut transparansi dan akuntabilitas pengelolaan PLN demi kepentingan rakyat ujar Yudi pengurus bidang Pembagunan wilayah,
|
Posting Komentar
Posting Komentar